Karakteristik dari Limbah
Secara umum yang dikatakan limbah harus memiliki karakteristik ukuran yang mencapai mikro, sifatnya yang dinamis, memiliki penyebaran dengan dampak luas dan berjangka panjang.
Namun ada karakteristik lain dari limbah jika dilihat dari unsur fisik, kimia, dan biologinya.
Untuk unsur fisik dilihat dari bentuknya seperti kepadatan, baunya, suhu, dan warna limbah sendiri.
Sedangkan untuk unsur kimia tentunya dilihat dari berdasarkan kandungan bersifat kimiawi yang ada pada limbah.
Untuk unsur biologi sendiri dinilai dari seberapa besarnya pengaruh limbah pada kualitas air.
Terutama pada kualitas air sebagai air minum dan air bersih.
Dari karakteristik yang ada limbah ini, limbah dipisahkan menjadi beberapa jenis dan beberapa kategori.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis dan kategori limbah.
Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan-bahan anorganik yang masih bisa digunakan. Misalnya dengan mengambil kembali botol kaca atau botol plastik bekas untuk diisi ulang, menggunakan kembali kardus atau tas belanja yang masih baik, dan lain sebagainya.
Apa Dampak Negatif dari Limbah Anorganik?
Seperti yang diketahui, limbah anorganik akan memberikan dampak atau pengaruh negatif dan juga buruk tidak hanya pada lingkungan, tetapi pada makhluk hidup yang tinggal dan hidup di lingkungan tersebut.
Sudah banyak orang yang berupaya untuk memusnahkan limbah anorganik dengan berbagai cara, seperti membuangnya ke laut, membakarnya, bahkan menimbunnya di dalam tanah.
Limbah Anorganik untuk Bahan Daur Ulang
Limbah Anorganik kerap dipakai sebagai bahan pembuatan daur ulang. Umumnya, bahan yang dipakai untuk bahan daur ulang adalah limbah plastik yang mana limbah tersebut mudah untuk dikumpulkan dan kemudian didaur ulang.
Pendaurulangan limbah anorganik plastik ini bisa mengurangi kemungkinan banyaknya penumpukan limbah anorganik lainnya yang ada. Hal ini tentu menjadi dampak positif bagi keadaan lingkungan sekitar kita.
Limbah Anorganik Gas
Limbah anorganik gas atau angin adalah limbah yang tidak dapat terjamah oleh indra. Umumnya, limbah anorganik gas ini berasal dari cerobong asap di pabrik-pabrik produksi. Asap atau uap tersebut akan sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan bumi semakin panas, rentan akan hujan asam, dan berbagai polusi akan semakin bertambah.
Selain dari asap cerobong pabrik, limbah anorganik gas ini dapat berasal dari gas atau asap kendaraan bermotor yang mengandung gas karbon monoksida atau CO yang mana apabila dihirup akan berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Pengelolaan Limbah Rumah Sakit
Buku ini secara sistematis menjelaskan mengenai sampah dan limbah serta pengelolaannya secara umum, kemudian lebih spesifik terhadap limbah di rumah sakit meliputi limbah cair, limbah padat baik medis maupun nonmedis, limbah gas, limbah radioaktif, serta limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3).
Dengan bahasa yang komunikatif dan informatif, diharapkan buku ini dapat membantu dalam pengelolaan limbah, selain itu juga sangat bermanfaat dalam persiapan akreditasi rumah sakit.
Dampak Negatif apabila Membakar Limbah Anorganik
Membakar limbah anorganik itu sama saja memancing pencemaran udara. Kemudian, asap yang akan dihasilkan dari pembakaran limbah tersebut dapat mengancam kesehatan, seperti kesehatan bagi paru-paru juga jantung. Hal itu karena berbagai polutan yang terdapat pada limbah anorganik tersebut akan membahayakan dan mengancam kesehatan karena adanya kandungan atau unsur beracun.
Limbah Anorganik dapat Dilelehkan untuk Dibuat Menjadi Barang Lain
Terdapat di antaranya beberapa limbah anorganik, seperti plastik dan logam yang merupakan salah satu limbah anorganik dengan nilai ekonomis yang tinggi. Seperti yang kita ketahui bahwa bahan atau limbah logam dapat dileburkan atau dilelehkan kembali bersamaan dengan logam lainnya. Kemudian, logam yang sudah dilelehkan itu akan kembali menjadi logam cair yang dapat diubah menjadi bentuk baru.
Sebagai contoh, kumpulan besi-besi tua dari pengepul bisa dibawa ke pabrik peleburan logam. Lalu, setelah besi-besi tersebut dileburkan dan diberi tambahan beberapa unsur kimia lainnya, besi yang sudah dilebur itu menjadi besi baru yang bisa dimanfaatkan dan digunakan lagi.
Cara Mengolah Limbah Anorganik
Agar dapat menjauhi dampak buruk dari limbah-limbah anorganik, diperlukannya untuk melakukan cara pemanfaatan yang sesuai, yakni melakukan pendaurulangan limbah anorganik menjadi barang yang dapat difungsikan kembali.
Namun, ada poin penting yang harus dilakukan, yakni memisahkan terlebih dahulu mana limbah organik dan mana limbah anorganik di rumah kalian. Dengan demikian, limbah yang masih layak didaur ulang akan lebih mudah untuk diolah.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa jenis sampah yang dapat dimanfaatkan kembali berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Dampak Negatif apabila Limbah Anorganik Ditimbun di Tanah
Limbah anorganik yang diupayakan dengan cara ditimbun pun dapat memberikan dampak buruk, yaitu pencemaran tanah. Air tanah dapat mengandung racun sebab tanah tersebut telah tercampur dengan berbagai jenis limbah anorganik yang mempunyai kandungan atau zat beracun.
Hingga akhirnya, keseimbangan ekosistem juga terganggu dan memberikan dampak terhadap pertumbuhan tanaman. Menimbun limbah anorganik di dalam tanah tidak akan membuat limbah tersebut hilang atau lenyap, melainkan menimbulkan masalah.
Selain itu, kesuburan tanah pun terganggu yang mana hingga akhirnya dampak buruk atau negatif itu kembali lagi kepada manusia. Oleh karena itu, sangatlah penting memperhatikan limbah-limbah anorganik ini dan kembali memperhatikan dan memikirkan permasalahan ini dengan serius serta cermat.
55 Kreasi Kreatif dari Botol Plastik Bekas
Iva Hardiana, penulis buku ini memberikan 55 ide kreasi dari botol plastik bekas pakai yang disulapnya menjadi berbagai barang bernilai ekonomi, mulai dari hiasan dinding hingga aneka wadah serbaguna.
Botol plastik bekas pakai yang dianggap sampah ternyata dapat menjadi barang berguna, bahkan layak untuk dijual, dan secara tidak langsung kita menjaga kelestarian lingkungan karena membantu mengurangi jumlah sampah.
Limbah Anorganik berupa Botol Kaca
Di tempat pengolahan limbah ataupun daur ulang sampah, limbah anorganik berupa botol kaca atau beling lazimnya akan diolah kembali menjadi botol baru.